Kalau kamu pernah memperhatikan kemasan makanan ringan, sachet kopi, atau bungkus deterjen dengan cetakan yang tajam dan penuh warna, kemungkinan besar cetakan itu dihasilkan dengan teknik rotogravure. Di balik tampilan visual tersebut, ada satu elemen yang sangat penting namun sering terabaikan: tinta cetak rotogravure.
Tinta bukan sekadar pewarna dalam proses ini. Ia adalah komponen teknis yang punya peran besar dalam menentukan kualitas cetak, efisiensi produksi, dan bahkan citra merek. Artikel ini akan mengajak kamu menyelami cara kerja tinta dalam proses cetak rotogravure dengan bahasa yang mudah dipahami—tanpa mengorbankan kedalaman penjelasan.
Apa Itu Cetak Rotogravure?
Sebelum kita bicara soal tinta, mari pahami dulu secara singkat bagaimana teknik rotogravure bekerja.
Cetak rotogravure adalah metode pencetakan yang menggunakan silinder logam yang diukir (engraved) dengan desain atau gambar tertentu. Tinta akan mengisi bagian-bagian ukiran ini, lalu ditransfer ke permukaan media cetak seperti plastik, kertas, atau aluminium foil.
Proses ini sangat efisien untuk pencetakan dalam jumlah besar karena:
-
Hasil cetak tajam dan presisi
-
Konsisten dari awal hingga akhir produksi
-
Cepat dan cocok untuk kemasan fleksibel
Nah, supaya proses ini berjalan mulus, dibutuhkan tinta dengan formulasi khusus.
Peran dan Cara Kerja Tinta Cetak Rotogravure
Tinta dalam rotogravure harus mampu melakukan tiga hal penting:
-
Mengisi sel ukiran di silinder dengan sempurna
-
Meninggalkan tinta secara konsisten ke substrat saat transfer
-
Cepat mengering tanpa merusak hasil cetak
Prosesnya bisa dibagi menjadi beberapa tahapan utama:
1. Pengisian Tinta ke Silinder Ukir (Gravure Cylinder)
Silinder logam berputar melalui tangki tinta (ink pan), dan tinta memenuhi setiap lekukan pada silinder. Tinta ini memiliki viskositas rendah agar mudah mengalir masuk ke sel-sel ukiran.
Jenis tinta memengaruhi hasil di tahap ini:
2. Proses Doctor Blade
Setelah silinder terisi tinta, bagian permukaannya akan dibersihkan oleh bilah tipis bernama doctor blade. Tujuannya adalah menghapus tinta berlebih di permukaan silinder, sehingga hanya tinta di bagian ukiran saja yang tersisa.
Doctor blade ini sangat penting dalam menjamin:
3. Transfer Tinta ke Substrat
Selanjutnya, silinder akan menekan substrat (misalnya, plastik PET) yang diposisikan berdekatan dengan rubber roller. Tinta di dalam ukiran akan berpindah ke permukaan bahan.
Proses transfer ini sangat bergantung pada:
-
Jenis bahan cetak
-
Formulasi tinta
-
Tekanan antar roller
Jika viskositas tinta tidak tepat, transfer bisa tidak sempurna—hasilnya cetakan tidak tajam atau warna tidak merata.
4. Pengeringan Tinta
Setelah tinta berpindah ke substrat, bagian paling krusial selanjutnya adalah pengeringan. Mesin rotogravure memiliki sistem pengering (dryer) yang akan menguapkan pelarut atau air dari tinta.
Proses ini harus seimbang:
Efisiensi pengeringan akan memengaruhi kecepatan produksi secara keseluruhan.
Kenapa Pemilihan Tinta Itu Penting?
Tinta cetak rotogravure harus disesuaikan dengan banyak faktor:
-
Jenis substrat: plastik, kertas, foil
-
Kebutuhan hasil akhir: glossy, matte, tahan gesekan, food-grade
-
Lingkungan produksi: kecepatan mesin, temperatur, dan sirkulasi udara
-
Standar lingkungan: tinta ramah lingkungan seperti water-based dan bebas toluena makin banyak diminati
Kesalahan dalam pemilihan tinta bisa menyebabkan cetakan tidak sempurna, biaya produksi membengkak, atau bahkan kerusakan pada mesin cetak.
PT. Victory Indah Pelangi: Solusi Tinta Cetak untuk Hasil Maksimal
Sebagai penyedia tinta industri terkemuka, PT. Victory Indah Pelangi memahami bahwa tinta bukan hanya bahan pelengkap, tapi elemen vital dalam kesuksesan produksi cetak. Kami menyediakan berbagai jenis tinta rotogravure—dari solvent-based hingga tinta ramah lingkungan—yang telah teruji untuk berbagai kebutuhan kemasan fleksibel.
Kami juga siap membantu Anda:
-
Memilih tinta terbaik untuk substrat dan mesin Anda
-
Melakukan uji coba untuk memastikan kecocokan hasil
-
Memberikan dukungan teknis berkelanjutan
Tinta cetak rotogravure adalah hasil dari formulasi kimia, teknologi mesin, dan kebutuhan pasar yang terus berkembang. Cara kerjanya sangat detail dan teknis, tapi dampaknya sangat nyata—mulai dari tampilan kemasan, efisiensi produksi, hingga persepsi merek di mata konsumen.
Jadi, jika Anda ingin hasil cetakan yang tajam, konsisten, dan andal, mulailah dari pemahaman yang baik tentang bagaimana tinta bekerja dalam sistem cetak rotogravure.